Terbentuknya Asosiasi Sarjana dan Praktisi Administrasi Perkantoran (ASPAPI) berawal dari keberanian dan tekad para inisiator yang memiliki gagasan untuk membentuk suatu organisasi yang dapat menjadi wadah bagi para sarjana dan praktisi administrasi perkantoran. Perjalanan panjang ini diwarnai oleh berbagai tantangan, memerlukan kerja keras yang tidak kenal lelah, serta kolaborasi yang erat antar inisiator dengan visi yang serupa dalam upaya mengembangkan dan memajukan bidang administrasi perkantoran.
Gagasan untuk membentuk ASPAPI timbul sebagai tanggapan terhadap perkembangan pesat dunia administrasi perkantoran. Di tengah dinamika perubahan tersebut, muncul kebutuhan mendesak untuk membentuk sebuah wadah yang dapat mendukung pertukaran ide, pengetahuan, dan pengalaman di antara para ahli dan praktisi di bidang administrasi perkantoran.
Para inisiator menjalani serangkaian pertemuan dengan penuh semangat, meskipun proses ini tidak terlepas dari pengorbanan waktu, tenaga, pikiran, dan bahkan biaya yang tidak sedikit. Dedikasi mereka tercermin dalam upaya keras untuk membentuk landasan kokoh bagi ASPAPI, menghadapi setiap hambatan dengan tekad yang kuat.
Pertemuan 1 (27 Februari 2010)
Inisiasi untuk membentuk
Asosiasi Profesi di bidang
Administrasi Perkantoran
Pada tanggal 27 Februari 2010, diadakan Pertemuan 1 di Program Studi Pendidikan Administrasi Perkantoran (PAP) Universitas Sebelas Maret (UNS). Pertemuan ini diinisiasi dengan tujuan utama untuk menjalin hubungan yang lebih erat antara Program Studi Pendidikan Administrasi Perkantoran dan para alumni. Agenda utama pertemuan melibatkan dialog konstruktif dengan para alumni PAP UNS, serta praktisi di bidang administrasi perkantoran. Fokus utamanya adalah merumuskan pemikiran bersama dan usulan yang dapat menjadi dasar pembentukan Asosiasi Profesi di bidang Administrasi Perkantoran.
Dalam pertemuan ini, terbangun semangat untuk menggalang persatuan antara para alumni dan praktisi, dengan harapan dapat memperkuat eksistensi PAP UNS. Diskusi melibatkan pemikiran kreatif dan solutif guna memperkuat hubungan antara institusi dan lulusan. Tujuannya adalah menciptakan wadah yang lebih formal dan berkelanjutan. Pertemuan ini menjadi titik awal yang signifikan dalam perjalanan panjang pembentukan ASPAPI.
Pada pertemuan tersebut, dilakukan analisis SWOT untuk mengevaluasi Program Studi Pendidikan Administrasi Perkantoran (PAP) di Universitas Sebelas Maret (UNS). Kekuatan program ini terletak pada bekal kemampuan dan keterampilan lulusan yang cukup banyak dibutuhkan di lapangan kerja. Selain itu, penjurusan Administrasi Perkantoran yang dibuka kembali oleh Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) menunjukkan kebutuhan akan guru Program Studi PAP. Institusi Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) secara umum, khususnya UNS, memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) yang kuat, baik dari segi kualitas maupun kuantitas, terutama jika dibandingkan dengan beberapa Perguruan Tinggi (PT) yang tidak memiliki spesialisasi PAP. Fasilitas sarana dan prasarana pembelajaran PAP di UNS dianggap cukup lengkap dan memadai.
Namun, terdapat kelemahan signifikan. Program ini tidak termasuk dalam daftar program studi yang ditawarkan dalam Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UMPTN)/Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). Akibatnya, mahasiswa yang memilih Program Studi Pendidikan Ekonomi tidak mendapatkan informasi yang jelas tentang BKK PAP. Selain itu, BKK PAP tidak dikenal dalam dunia kerja tanpa label Pendidikan Ekonomi. Sehingga, ketika PAP menjadi Program Studi, lulusan PAP tetap tidak dikenal, seperti kasus alumni Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).
Dalam konteks peluang, belum adanya Pedoman Standar Kompetensi PAP dan Asosiasi PAP membuka potensi pengembangan standar kompetensi serta pembentukan asosiasi yang bertanggung jawab terhadap uji kompetensi. Namun, tantangan yang dihadapi melibatkan ketidakselarasan kebijakan pemerintah pusat dan daerah mengenai PAP, perbedaan struktur PAP di beberapa PT, dan pelaksanaan uji kompetensi di SMK oleh asosiasi non-Administrasi Perkantoran dengan asesor yang diragukan kapabilitasnya. Dampaknya terlihat pada pengakuan terbatas terhadap kompetensi lulusan, mendapatkan kritik dari masyarakat pengguna terhadap dunia pendidikan.
Dalam merespons permasalahan tersebut, beberapa solusi diusulkan. Pertama, membentuk lembaga pengujian independen yang mewakili semua pemangku kepentingan pendidikan kejuruan. Kedua, mendirikan Asosiasi Profesi Pendidikan Administrasi Perkantoran. Ketiga, meningkatkan status BKK PAP menjadi Program Studi. Melalui langkah-langkah ini, diharapkan dapat memperbaiki dan meningkatkan kualitas serta pengakuan Program Studi Pendidikan Administrasi Perkantoran.
Pertemuan 2 (1 Mei 2010)
Nama ASPAPI
disepakati
Pada Pertemuan 2 yang diadakan pada tanggal 1 Mei 2010 di Ruang Sidang Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Sebelas Maret (UNS), berlangsung sejumlah perkembangan signifikan. Salah satu hasil utama dari pertemuan ini adalah kesepakatan pembentukan Asosiasi Sarjana dan Praktisi Administrasi Perkantoran Indonesia (ASPAPI). Nama ini disepakati dari berbagai alternatif nama yang muncul, yaitu (a) Asosiasi Profesi dan Sarjana Administrasi Perkantoran Indonesia; (b) Asosiasi Profesi dan Pendidikan Administrasi Perkantoran Indonesia; (c) Asosiasi Pendidik dan Profesi Administrasi Perkantoran Indonesia; (d) Asosiasi Sarjana Administrasi Perkantoran Indonesia; (e) Himpunan Administrasi Perkantoran Indonesia; (f) Asosiasi Sarjana Pendidikan Administrasi Perkantoran Indonesia; (g) Himpunan Sarjana Pendidikan Administrasi Perkantoran Indonesia.
Selanjutnya, hasil pertemuan tersebut mencakup rencana untuk menyelenggarakan Kongres & Seminar Nasional. Acara ini bertujuan untuk menyatukan pemikiran dan melahirkan Asosiasi Profesi di bidang keahlian Administrasi Perkantoran di seluruh Indonesia. Undangan akan diberikan kepada berbagai Perguruan Tinggi se-Indonesia yang memiliki jurusan/program studi/ BKK Administrasi Perkantoran, serta Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) se-Jawa Tengah, dan praktisi Bisnis dan Perkantoran.
Langkah berikutnya adalah penyusunan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD & ART) ASPAPI. Pembahasan mengenai dokumen tersebut direncanakan akan dilakukan pada pertemuan berikutnya di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Dengan demikian, Pertemuan 2 membawa dampak positif dalam membentuk wadah formal untuk para profesional dan akademisi di bidang Administrasi Perkantoran, serta merencanakan kegiatan besar yang dapat menghadirkan kontribusi luas dari berbagai pihak terkait di tingkat nasional.
Pertemuan 3 (19 Juni 2010)
Penyusunan Draft
Anggaran Dasar (AD)
dan Anggaran Rumah Tangga (ART)
ASPAPI
Pertemuan 3, yang merupakan rapat koordinasi lanjutan untuk pembentukan Asosiasi Sarjana dan Praktisi Administrasi Perkantoran Indonesia (ASPAPI), diselenggarakan pada Sabtu, 19 Juni 2010, di Ruang Sidang Dekan Universitas Negeri Yogyakarta. Agenda utama dari pertemuan ini melibatkan dua aspek penting, yaitu penyusunan Anggaran Dasar (AD) dan persiapan penyelenggaraan kongres serta seminar nasional ASPAPI.
Dalam penyusunan AD, berbagai aspek terkait struktur organisasi, tujuan, dan tugas pokok ASPAPI dibahas secara mendalam. Adanya diskusi yang komprehensif diharapkan dapat menghasilkan landasan yang kuat untuk pembentukan ASPAPI sebagai lembaga yang berfungsi efektif.
Selain itu, persiapan penyelenggaraan kongres dan seminar nasional ASPAPI menjadi fokus utama. Rinciannya melibatkan perencanaan program, undangan kepada narasumber dan peserta, serta persiapan logistik dan teknis lainnya. Kongres dan seminar nasional ini diharapkan menjadi platform penting dalam membangun kesatuan, pertukaran ide, dan pengembangan profesi Administrasi Perkantoran di Indonesia.
Dengan pertemuan ini, langkah-langkah konkrit terus diambil untuk membentuk ASPAPI sebagai wadah resmi bagi para sarjana dan praktisi Administrasi Perkantoran. Keterlibatan berbagai pihak dan persiapan yang matang untuk kongres dan seminar nasional menjadi tonggak penting dalam perjalanan panjang pembentukan asosiasi ini.
Pertemuan 4 (6 Juli 2010)
Pembentukan kepanitian
Kongres dan Seminar
ASPAPI
Pertemuan 4, yang fokus pada persiapan penyelenggaraan Kongres dan Seminar ASPAPI, diadakan pada tanggal 6 Juli 2010, di Candi Resto, Solo-Baru. Pertemuan ini dihadiri oleh semua dosen Program Studi Pendidikan Administrasi Perkantoran (PAP) UNS sebanyak 10 orang, serta perwakilan dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di wilayah Surakarta, Wonogiri, Karanganyar, Sukoharjo, Klaten, Blora, dan praktisi bisnis.
Agenda utama pertemuan ini adalah merinci persiapan penyelenggaraan Kongres dan Seminar ASPAPI. Diskusi melibatkan semua peserta, baik dosen PAP UNS maupun perwakilan dari SMK dan praktisi bisnis, dengan tujuan menyelaraskan langkah-langkah konkrit untuk kesuksesan acara tersebut. Hasil utama dari pertemuan ini adalah terbentuknya susunan kepanitiaan Kongres dan Seminar. Keberhasilan pembentukan susunan kepanitiaan menjadi langkah positif dalam memastikan kelancaran dan kesuksesan acara yang akan menjadi panggung utama untuk memperkuat jaringan serta berbagi pengetahuan di bidang Administrasi Perkantoran.
Pertemuan 5 (17 Juli 2010)
Pembahasan Rencana
Kongres dan Seminar
ASPAPI
Pertemuan 5, yang diselenggarakan di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) pada tanggal 17 Juli 2010, dihadiri oleh perwakilan dari Universitas Sebelas Maret (UNS), UNY, Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Universitas Negeri Malang (UM), dan Universitas Negeri Surabaya (UNESA). Hasil dari pertemuan ini meliputi beberapa poin penting.
Pertama, diputuskan rencana pelaksanaan Kongres dan Seminar pada tanggal 16-17 Oktober, yang akan berlangsung di Riyadi Palace Hotel. Kedua, disusun rancangan seminar dengan memberikan prioritas pada stakeholders terkait. Ketiga, ditetapkan topik-topik yang akan dibahas dalam kongres dan seminar, antara lain (a) Pencitraan dan Eksistensi Program Studi Pendidikan Administrasi Perkantoran (PAP), (b) Kurikulum PAP, Standar Kompetensi Keahlian (SKKD) PAP, dan uji kompetensi, serta (c) Jaringan kemitraan dengan badan-badan yang berkompeten, baik di tingkat daerah maupun pusat seperti BKD, BKM, BKN, dan BSNP. Keempat, ditetapkan tema kongres yang akan berfokus pada “Revitalisasi Pendidikan Administrasi Perkantoran dalam Merespon Kompetensi dan Kompetisi Global”. Tema ini dianggap relevan dengan tantangan dan dinamika dalam dunia pendidikan dan bisnis waktu itu. Pertemuan ini menciptakan landasan yang kokoh untuk persiapan dan pelaksanaan Kongres dan Seminar ASPAPI, memastikan bahwa acara tersebut menjadi platform yang efektif untuk pembahasan dan pembaruan terkait Pendidikan Administrasi Perkantoran di tingkat nasional.
Pertemuan 6 (13 Agustus 2010)
Koordinasi Persiapan Penyelenggaraan
Kongres dan Seminar
ASPAPI
Pertemuan 6, yang merupakan Rapat Koordinasi Persiapan Penyelenggaraan Kongres dan Seminar ASPAPI, berlangsung pada Jumat, 13 Agustus 2010, di Program Studi Pendidikan Ekonomi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta. Pertemuan ini berhasil membentuk kepanitiaan untuk pelaksanaan Kongres dan Seminar ASPAPI yang akan datang.
Rapat koordinasi ini membahas secara mendalam persiapan teknis dan logistik untuk memastikan kelancaran acara tersebut. Para peserta, yang terdiri dari berbagai pihak terkait, berkontribusi dalam menentukan tugas dan tanggung jawab masing-masing anggota kepanitiaan. Terbentuknya kepanitiaan kongres dan seminar menjadi langkah konkrit dalam menjalankan rencana penyelenggaraan acara tersebut. Sinergi dari anggota kepanitiaan memastikan bahwa Kongres dan Seminar ASPAPI dapat berjalan dengan sukses dan memberikan kontribusi positif bagi pengembangan Pendidikan Administrasi Perkantoran di Indonesia.
Pertemuan 7 (5 September 2010)
Pematangan Acara
Kongres dan Seminar
ASPAPI
Pertemuan 7, yang merupakan Rapat Koordinasi Persiapan Penyelenggaraan Kongres antara Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) dengan Universitas Sebelas Maret (UNS), dilaksanakan pada tanggal 5 September 2010 di Restoran Ilham. Pertemuan ini menghasilkan beberapa keputusan penting yang berasal dari diskusi yang intens.
Pertama, dilakukan penataan ulang daftar acara kongres untuk memastikan urutan dan kelancaran jalannya setiap sesi. Kedua, terjadi pergeseran rencana launching dalam rangka penyesuaian dengan dinamika pelaksanaan acara. Ketiga, jumlah kontribusi kongres untuk peserta yang akan mengikuti acara ditentukan. Keempat, diputuskan tempat pelaksanaan kongres dan seminar, yaitu di Graha Solo Raya, sementara tempat penginapan akan disediakan di Hotel Best Western Premiere, pada tanggal 16 dan 17 Oktober 2010. Kelima, diputuskan pula narasumber yang akan mengisi acara kongres, meliputi: (a) Prof. Djemari Mardapi, Ph.D. (Ketua Badan Standar Nasional Pendidikan); (b) Prof. Dr. Muhyadi, M.Pd. (Guru Besar Program Studi Pendidikan Administrasi Perkantoran); (c) Prof. Dr. Fuqon Hidayatullah, M.Pd. (Ketua Forum Komunikasi Pendidikan Tinggi Kejuruan seluruh Indonesia); dan (d) Drs. Ramon Torong, MM. (Praktisi Dunia Usaha dan Industri).
Hasil pertemuan ini menciptakan kerangka kerja yang kokoh untuk pelaksanaan Kongres, dengan penyesuaian yang diperlukan demi kelancaran acara dan penentuan pembicara yang akan memberikan kontribusi berharga. Dengan koordinasi antara UNY dan UNS, diharapkan penyelenggaraan Kongres dapat memberikan dampak positif dan memperkaya wawasan dalam bidang Administrasi Perkantoran.
Pertemuan 8 (8 Oktober 2010)
Persiapan Akhir Pelaksanaan
Kongres dan Seminar
ASPAPI
Pertemuan 8, yang merupakan Rapat Koordinasi Terakhir menjelang Pelaksanaan Kongres dan Seminar, diselenggarakan pada tanggal 8 Oktober 2010 di Kantor Program Studi Pendidikan Administrasi Perkantoran (PAP) UNS. Agenda utama pertemuan ini adalah laporan akhir persiapan Kongres dan Seminar ASPAPI, yang disampaikan oleh Ketua Pelaksana Kongres dan para Ketua Bidang.
Dalam pertemuan tersebut, telah disepakati para narasumber beserta topik seminar, yaitu: (1) Prof. Muhyadi, M.Pd. dengan topik “Asosiasi Profesi sebagai Sarana Aktualisasi dan Eksistensi Pendidikan Administrasi Perkantoran menuju Persaingan Global”; (2) Prof. Djemari Mardapi, Ph.D. dengan topik “Uji Kompetensi sebagai Tuntutan Profesional Lulusan SMK”; (3) Prof. Dr. Furqon Hidayatullah, M.Pd. dengan topik “Sinergi LPTK dalam Mendukung ASPAPI”; dan (4) Drs. Edy Ramon Torong, MM. (Praktisi/Pengusaha Sukses) dengan topik “Peran Dunia Usaha dalam Uji Kompetensi Lulusan SMK”.
Selanjutnya, disampaikan pula materi-materi yang akan dibahas oleh Komisi Kongres, meliputi: (1) Membangun Jaringan Kerjasama antara ASPAPI dengan lembaga lain, dengan pembahas dari Universitas Negeri Surabaya (UNESA) dan Universitas Negeri Malang (UM), yang dipimpin oleh Drs. Martono, M.Si. dan Drs. Agus Hermawan, M.Si., Dipl Mgt, M.Bus sebagai penanggung jawab; (2) Pola Pengembangan PAP ke Depan, dengan pembahas dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ), yang dipimpin oleh Dra. Nuryetti Zain, MM sebagai penanggung jawab; (3) Penyusunan Rambu-Rambu untuk Uji Kompetensi PAP, dengan pembahas dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), yang dipimpin oleh Prof. Dr. Tjutju Yuniarsih, M.Pd. sebagai penanggung jawab; dan (4) Pembahasan AD&ART, logo, dan bendera ASPAPI, dengan pembahas dari UNS dan UNY, yang dipimpin oleh Prof. Muhyadi dan Dr. Wiedy sebagai penanggung jawab.
Pertemuan 9 (16-17 Oktober 2010)
Pelaksanaan
Kongres dan Seminar
ASPAPI
Dengan semangat perjuangan dan kerja keras para inisiator, perjalanan panjang dalam pembentukan Asosiasi Sarjana dan Praktisi Administrasi Perkantoran (ASPAPI) berhasil mencapai puncaknya melalui penyelenggaraan Kongres dan Seminar Nasional pada tanggal 16-17 Oktober 2010. Pertemuan-pertemuan yang diadakan sebelumnya menjadi fondasi yang kokoh, membangun landasan bagi terbentuknya ASPAPI sebagai wadah formal yang menghimpun para sarjana dan praktisi administrasi perkantoran.
Kongres dan Seminar tersebut tidak hanya menjadi tonggak bersejarah dalam membentuk ASPAPI, tetapi juga menjadi momentum untuk menyatukan pemikiran, pertukaran ide, dan pengembangan profesi administrasi perkantoran di Indonesia. Dengan melibatkan berbagai pihak terkait, termasuk akademisi, praktisi, dan pemangku kepentingan lainnya, acara ini memberikan kontribusi positif dalam merespons dinamika perkembangan bidang administrasi perkantoran, baik di tingkat pendidikan maupun industri.
Sebagai hasil dari perjalanan yang penuh dedikasi ini, ASPAPI menjadi lebih dari sekadar asosiasi profesi. Ia menjadi suatu entitas yang mewakili suara dan kepentingan bersama para sarjana dan praktisi administrasi perkantoran. Dengan semangat kolaboratif yang ditanamkan sejak awal, ASPAPI terus melangkah maju untuk memajukan standar dan kualitas dalam dunia administrasi perkantoran, menciptakan jaringan yang kuat, serta memberikan kontribusi berarti dalam mencetak para profesional yang siap menghadapi tantangan global.
Narasumber:
Prof. Dr. Wiedy Murtini, M.Pd.